WELCOME TO MY BLOG -ARIEL BELLA, S.Pd- SMK NEGERI 1 MOTOLING TIMUR

Friday, April 21, 2023

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Salam dan Bahagia

Perkenalkan Nama Saya : Ariel Bella, S.Pd
NIP : 197608142006041009
Tempat Tugas : SMK Negeri 1 Motoling Timur
Alamat Sekolah : Jln. Raya Wanga-Picuan Baru

CGP Angk. 7 Kabupaten Minahasa Selatan- Prov. Sulawesi Utara

 

Fasilitator:

Bpk. Jufri, S.Pd

 

Pengajar Praktik

Ibu Melani W.P. Mukuan, S.Pd



Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1


Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik. Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang transformational, pasti ada kritik. Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid ? (Nadiem Makarim, 2020)

Tulisan Pak Nadiem Makarim diatas memberikan sebuah fondasi bagi kita sebagai pemimpin pembelajaran, bahwa tugas kita dalam Pendidikan adalah melakukan yang terbaik. Walaupun terkadang hal terbaik yang kita lakukan belum tentu terbaik bagi orang lain.

Oleh sebab itu Ketika kita akan mengambil keputusan untuk melakukan sebuah transformasi dilingkungan pendidikan dimana kita berada, maka kita harus mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Tentu dasarnya adalah demi peningkatan kualitas pembelajaran dan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid agar impian generasi emas di tahun 2045 akan tercapai.


Menurut Ki Hajar Dewantara, filosofi Pratap Triloka berkaitan dengan konsep pendidikan yang meliputi tiga hal, yaitu:

  • Dunia bawah : meliputi kehidupan sehari-hari, kehidupan sosial, dan kehidupan alamiah yang lebih dekat dengan kenyataan.
  • Dunia tengah : meliputi kehidupan intelektual, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.
  • Dunia atas : meliputi kehidupan spiritual dan nilai-nilai keagamaan yang menjadi landasan moral dan etika dalam kehidupan.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan seharusnya meliputi ketiga aspek tersebut, karena ketiganya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pendidikan yang hanya berfokus pada aspek intelektual saja tanpa memperhatikan aspek kehidupan sehari-hari dan spiritual tidak akan menghasilkan manusia yang seimbang dan berbobot.

Oleh karena itu, Ki Hajar Dewantara memperjuangkan pendidikan yang lebih holistik dan mengakomodasi kebutuhan manusia secara utuh, baik dari segi fisik, intelektual, maupun spiritual. Ia mengajarkan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya menekankan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada pengembangan karakter dan nilai-nilai moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambildalam pengambilan suatu keputusan ?

Tentu Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan sangat mempengaruhi prinsip-prinsip yang kita ambil khususnya dalam pengambilan suatu keputusan, karena nilai-nilai merupakan keyakinan atau pandangan yang kita miliki tentang hal-hal yang dianggap penting dan mempengaruhi tindakan dan perilaku kita.

Kita akan cenderung memilih tindakan atau alternatif yang sejalan dengan nilai-nilai yang kita anut. Misalnya, seseorang yang mengutamakan nilai-nilai kejujuran dan integritas, akan memilih alternatif yang menghargai prinsip-prinsip tersebut dalam pengambilan keputusan.

Dalam pengambilan keputusan, sangat penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang kita anut, karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dan akibat dari keputusan yang diambil. Oleh karena itu, kita sebaiknya selalu menggali nilai-nilai yang terdalam dalam diri kita dan mempertimbangkan prinsip-prinsip yang berdasarkan pada nilai-nilai tersebut dalam pengambilan keputusan yang tepat dan benar.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil ? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut ? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Intinya apa yang disampaikan oleh Fasilitator dan Pengajar Praktik adalah : Hal yang paling utama dalam pelaksanaan coaching adalah bagaimana strategi dari seorang coach untuk membantu coachee untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, sehingga coachee bisa berani mengambil keputusan untuk mengatasi setiap kesulitan-kesulitan ada.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika ?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat penting dalam pengambilan suatu keputusan, terutama dalam menghadapi dilema etika. Hal ini karena dilema etika seringkali melibatkan pertimbangan tentang dampak sosial dan emosional dari keputusan yang diambil.

Seorang guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya, tentu akan lebih mampu mempertimbangkan perspektif berbagai pihak yang terlibat dalam dilema etika dan memahami bagaimana keputusan yang diambil dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dan lingkungan sosial.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik ?

Seorang pendidik yang memiliki nilai-nilai moral dan etika yang kuat tentu akan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat dan memberikan pengaruh positif pada karakter siswa.

oleh sebab itu nilai-nilai moral dan etika merupakan hal yang sangat fundamental dari kepribadian seorang pendidik karena itu akan berdampak pada keputusan yang diambil dalam situasi moral dan etika yang sulit.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyama ?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran tentu sangat diharapkan bahwa keputusan yang kita ambil apalagi dalam kasus dilema etika harus tepat, oleh sebab itu sudah harus melalui pengujian lewat : 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan.

Karena pengambilan keputusan yang tepat dapat memberikan dampak positif pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda ?

Tantangan dalam pengambilan keputusan terkait dilema etika adalah kompleksitas masalah yang dihadapi. Kasus dilema etika seringkali melibatkan banyak faktor yang saling terkait, dan membutuhkan kajian dan analisis yang mendalam terhadap nilai-nilai etika yang berlaku, karena akan berdampak pada terjadinya perubahan paradigma dari orang-orang yang ada di lingkungan kita

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda ?

Sebagai pemimpin pembelajaran sangat penting untuk memperhatikan tentang karakteristik murid, seperti gaya belajar, kekuatan, dan kelemahan karena dengan pemahaman yang baik tentang karakteristik murid, maka seorang pendidik dapat mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi murid.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya ?

Pemimpin pembelajaran tentu memiliki peran yang sangat penting dalam membantu membentuk kehidupan dan masa depan murid-murid. Dengan mengambil keputusan yang tepat dan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung, maka pemimpin pembelajaran dapat membantu murid-murid untuk mencapai potensi mereka dan meraih masa depan yang sukses .

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya ?

Dari keseluruhan materi yang ada di modul 3.1 mampu memberikan pemahaman yang lebih holistik bagi saya tentang proses Pengambilan keputusan yang ternyata memiliki koneksi materi yang kuat dengan materi sebelumnya.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya ?

Misalnya tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara, Nilai-nilai seorang guru penggerak, budaya positif dan lain-lain yang kesemuanya bermuara pada pemenuhan kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda sehingga sebagai pemimpin pembelajaran harus berani dan tepat dalam pengambilan keputusan.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya ?

Dalam keseluruhan, modul 3.1 memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang proses pembelajaran dan pengajaran, dengan menekankan pentingnya kepemimpinan pembelajaran. Modul ini juga menunjukkan bahwa semua aspek pembelajaran, termasuk karakteristik murid, keterampilan pengajaran, dan kepemimpinan pembelajaran, saling terkait dan harus dipahami secara holistik untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimal dan bermanfaat bagi murid-murid.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan ?

Dalam modul ini, saya telah mempelajari tentang dilema etika dan bujukan moral, paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan keputusan, dan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dilema etika dan bujukan moral membahas tentang situasi yang membingungkan di mana kita harus membuat keputusan yang berkaitan dengan nilai-nilai etika dan moral. Paradigma pengambilan keputusan membahas tentang cara-cara berbeda dalam memandang dan mengambil keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilemma ? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini ?

Modul ini menawarkan pandangan yang berbeda dalam memandang suatu masalah dan memberikan prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang dapat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat dan adil. Sebagai pemimpin, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai etika dan moral dalam pengambilan keputusan, serta mengikuti proses pengambilan keputusan yang tepat dan benar agar keputusan yang diambil dapat mempengaruhi kehidupan dan masa depan murid-muridnya secara positif.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini ?

Lewat materi di modul ini memberikan inspirasi bagi saya dalam menentukan atau mengambil sebuah keputusan maka saya harus mampu memilah mana kasus dilema etika dan mana bujukan moral sekaligus juga memberikan panduan bagi saya dalam menentukan keputusan dengan mengunakan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin ?

Sangat penting sekali karena mampu memberikan fondasi bagi saya tentang bagaimana saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil sebuah keputusan demi meningkatkan kualitas pembelajaran murid serta pemenuhan kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin ?

Kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama bagi pemimpin yang bertanggung jawab atas orang lain.

Oleh karena itu, memahami konsep-konsep dan proses pengambilan keputusan dapat membantu seseorang untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif serta meminimalisir kemungkinan kesalahan atau kerugian.

Oleh sebab itu materi dalam modul 3.1 sangat penting untuh dipahami dan diaplikasikan oleh seorang pemimpin pembelajaran ataupun siapa saja agar keputusan yang kita ambil akan berguna bagi orang lain.


Thursday, November 17, 2022

 

Salam dan Bahagia

Perkenalkan Nama Saya : Ariel Bella, S.Pd
NIP : 197608142006041009
Tempat Tugas : SMK Negeri 1 Motoling Timur
Alamat Sekolah : Jln. Raya Wanga-Picuan Baru

 Menurut Earl V. dan James D. Young "The teacher teaches in the centuries and hels to developing student to learn things and to understand what he learns" artinya Guru merupakan pengajar yang memberikan pengjaran dari waktu ke waktu serta membantu para murid dalam mempelajari dan memahami sesuatu yang belum pernah diketahui atau dipelajari sebelumnya.




Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Indonesia, cara pandangnya tentang nilai-nilai pendidikan dituangkan dalam pernyataan Ing ngarso sang tuladha, Ing Madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Pemikiran ini kemudian menjadi fondasi yang kuat dalam pondasi konsep pendidikan Indonesia. ing ngarso sang tuladha bermakna bahwa yang berada didepan harus memberi teladan, contoh, panutan yang baik. ing madya mangun karsa memiliki makna yang ditengah harus memberi dorongan atau semangat menciptakan prakarsa dan ide. sementara itu Tut wuri handayani berarti yang dibelakang harus senantiasa mendukung dengan segala daya kekuatan yang dimiliki. filosifi pemikiran Ki Hajar Dewantara menyiratkan fungsi guru yang esensial yakni sebagai panutan, penuntun bagi kodrat alam yang dimilikinya sejak lahir berupa bakat yang dimilikinya dan kondisi dimana ia dilahirkan. sejak seorang anak harus diajarkan sesuai dengan kodrat alam dimana ia tinggal dan dibesarkan. pendidikan yang memperhatikan konteks sosial budaya seperti itu diyakini akan lebih membahagiakan si anak.